Rabu, 05 Desember 2012

Menelisik Profesi Akuntan dan Tenaga Administrasi Keuangan




Aku bekerja sebagai staf akuntan dari dua perusahaan perseroan dan 2 anak perusahaan comanditer yang baru dikembangkan – tentu saja dengan karakteristik kerja usaha yang baru bagi kami. Jujur, di tempat inilah aku mengenal pembedaan yang tegas anatara profesi akuntan dengan profesi tenaga administrasi keuangan. 

Ini menarik untuk dibahas. Knapa? Karena sering (terlebih sebagai pemula yang mulai berkarir di bidang keuangan) kita bahkan terjebak dalam 2 profesi ini. Akuntan pemula bisa mengerjakan tugas-tugas administrasi keuangan dan mengabaikan tugas-tugasnya sebagai akuntan. Dan sebaliknya seorang tenaga administrasi keuangan membuang waktu begitu banyak tanpa menyelesaikan satu tugaspun karena ketidakmampuan menemukan jalan keluar terkait dengan catatan keuangan yang menjadi porsi dan tugas akuntan (waktunya tersita habis untuk berpikir).

Yeah, dari pada dari pada lebih baik gampangin aja! Begitulah ungkapan kesal sebagai pengobat ketidakmampuan. Tentu saja perilaku ini harus segera diakhiri!

Perbedaan Profesi Akuntan dan Tenaga Administrasi Keuangan

Pada ulasan awal saya yang berjudul sekilas tentang accounting, saya memaparkan perbedaan antara accounting dengan pembukuan. Nah, pembedaan profesi akuntan dan tenaga administrasi keuangan bisa dilihat dari kedua fungsi ini. Fungsi accounting menempatkan seorang akuntan untuk memegang peranan dalam seluruh proses pelaporan keuangan yang terdiri dari pengidentifikasian transaksi bisnis, pencatatan, pelaporan keuangan sampai pada menganalisis dan menginterprestasi laporan keuangan. Sementara fungsi pembukuan mewajibkan seorang tenaga administratif untuk mengolah dan menyediakan data-data keuangan untuk mempermudah kerja-kerja akuntan. 

Pada pengalaman praktek nyata, hal ini bukanlah perkara yang mudah terlebih bagi para pemula –termasuk saya ...hehehe (buka kartu!). Ternyata lebih sulit mematerialisasikan teori-teori yang diajarkan di kampus. Mungkin benar kata JAK “bahwa, apa yang selama ini diajarkan di kampus lebih banyak kulit ketimbang isinya!”
Problem ini manjadi lebih sulit apabila kita tak mampu memahami dan membuat batasan yang tegas antara kerja-kerja administrasi keuangan dan kerja-kerja akuntan. 

Langkah pertama adalah kita dituntut untuk memahami karakteristik usaha yang sedang dijalani. Satu-satunya cara adalah melibatkan diri agar bisa mengerti manajemen usahanya. Dan juga, banyak-banyaklah bertanya. 

Bagi teman-teman pemula yang bakalan mengikuti jejak saya : “Lebih baik menjadi orang yang terlihat tidak tahu dari pada menjadi orang kelihatan tahu tetapi tak mampu mengerjakan sesuatu”.